KUALA LUMPUR – Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) dan MAHSA University Malaysia menjalin kerja sama akademik guna memperkuat kolaborasi dan menambah wawasan mahasiswa antarnegara khususnya di bidang kesehatan.
Kerja sama tersebut dijalin melalui Program Student Mobility Batch 8 yang diikuti sebanyak 50 mahasiswa dan 3 pendamping dari UUI.

DI MAHSA University dan MAHSA Hospital, mahasiswa dan pendamping UUI melakukan tur dengan berkeliling dan melihat serta mempelajari fasilitas kesehatan yang ada di MAHSA University dan MAHSA Hospital.
Dalam tur tersebut, mahasiswa dan pendamping dari UUI melihat langsung fasilitas yang ada seperti laboratorium kesehatan, ruang klinik, serta unit-unit penunjang pembelajaran medis berbasis teknologi.
Rektor UUI Dr Mutiawati MPd mengatakan kunjungan itu menjadi sarana pembelajaran langsung bagi mahasiswa serta langkah awal kolaborasi antarinstitusi dua negara terutama di bidang kesehatan.

Selaras dengan pendidikan di UUI yang juga memiliki Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes), Mutiawati menambahkan bahwa kolaborasi laboratorium antar kedua institusi ini menjadi kesempatan emas bagi UUI dalam mengembangkan fasilitasnya kesehatannya agar sesuai dengan standar internasional.
“Lab tour ini tidak hanya untuk melihat-lihat, teapi juga bagaimana ke depan nanti UUI bisa menjadikan lab kesehatannya setara dengan lab yang bertaraf internasional sehingga tentunya pembelajaran pun akan menjadi lebih baik karena didukung dengan alat yang mumpuni,” kata Mutiawati.

“Lab tour ini bukan cuma untuk melihat-lihat, tetapi menjadi referensi penting bagi UUI bahwa meskipun fasilitas laboratorium kesehatan kita sudah sangat baik, tetap perlu pengembangan, terlebih untuk bisa mencapai standar internasional. Dengan dukungan fasilitas yang semakin mumpuni, tentu kualitas pembelajarannya juga akan meningkat,” kata Mutiawati.
Kunjungan romobongan UUI disambut jajaran pimpinan institusi antara lain Professor Datin Dr Zoriah Aziz (Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu Biomedis), Mr Abdul Hameed (Wakil Dekan Program Sarjana Fakultas Farmasi dan Ilmu Biomedis) dan Mr Muhammad Danish (Dosen di MAHSA University).(*)