
Banda Aceh – Sekitar 50-60 persen kondidi Perguruan Tinggi Swasta di Aceh dikategorikan tidak sehat. Namun kondisi ini masih bisa diselamatkan dan PTS-PTS di Aceh masih bisa disehatkan. Hal itu dibahas dalam Diskusi Kebijakan Akreditasi Institusi dan Program Studi dengan tema Kebijakan Akreditasi Institusi dan Program Studi dalam Rangka Akselerasi Akreditasi Unggul di PTS Aceh pada Selasa (27/6/2023) di Plenary Hall UUI, Tibang, Banda Aceh.
Hadir tiga pemateri dalam diskusi tersebut yaitu Direktur Eksekutif Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Prof Dr Ari Purbayanto MSc, Ketua Umum ABP-PTSI Prof Thomas Suyatno, dan Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Prof Dr Ir Marwan.
Diskusi yang digelar oleh Asosiasi Badan Penyelenggara PTS Indonesia (ABP-PTSI) tersebut bertujuan untuk mencari solusi serta memecahkan masalah yang selama ini dihadapi PTS di Aceh.
Dalam sambutannya saat membuka diskusi, Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) sekaligus Ketua ABP-PTSI Wilayah Aceh Prof Adjunct DR Marniati Mkes mengatakan meski saat ini masih banyak masalah yang dihadapi PTS, tetapi ada banyak cara untuk membuat kampus sehat kembali seperti kolaborasi dengan komponen bangsa.
“Oleh karena itu kita akan berdiskusi dan harapannya ada masukan dari BAN-PT dan ABP-PTS Pusat untuk membangkitkan PTS di Aceh, sehingga dilirik oleh calon mahasiswa tidak hanya dari luar provinsi tetaapi juga dari luar negeri.
Marniati juga menyebutkan jika jumlah PTS di Indonesia adalah yang paling banyak, sehingga PTS ikut menyumbang jasa dan pemikiran terhadap kemajuan pendidikan.
“Semoga dengan adanya diskusi ini selain dapat memberikan solusi untuk PTS, juga dapat meningkatkan mutu PTS di Aceh. Kita akan komit untuk terus memberikan yang terbaik sehingga dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang mampu bersaing secara global,” tutup Marniati.